Buku SMK - Menuju Indonesia Produktif Melalui Pendidikan Menengah Kejuruan
Kamis, 08 Maret 2018
Edit
Berikut ini adalah berkas Buku SMK - Menuju Indonesia Produktif Melalui Pendidikan Menengah Kejuruan. Download file format PDF.
Buku SMK - Menuju Indonesia Produktif Melalui Pendidikan Menengah Kejuruan |
Buku SMK - Menuju Indonesia Produktif Melalui Pendidikan Menengah Kejuruan
Berikut ini kutipan teks/keterangan dari isi berkas Buku SMK - Menuju Indonesia Produktif Melalui Pendidikan Menengah Kejuruan:
Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 telah mengatakan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sekolah Menengah Kejuruan adalah salah satu jenjang pendidikan menengah dengan kekhususan mempersiapkan lulusannya untuk siap bekerja.
Oleh karena itu setidaknya ada 4 (empat) strategi penting mewujudkan hal tersebut yaitu ;
(i) Adanya Keterlibatan dunia usaha/industri;
(ii) Adanya Pengakuan kompetensi lulusan SMK;
(iii) Pengalaman industri bagi guru yang memadai ; serta
(iv) Terakreditasinya untuk Kompetensi Keahlian sesuai prioritas kebijakan Pemerintah di bidang Maritim, Pertanian, Pariwisata dan Industri Kreatif.
Tercapai tidaknya tujuan SMK sangat tergantung pada kolaborasi 4 kunci strategis tersebut dalam sejumlah variabel proses pendidikan. Oleh karena itu SMK harus mampu melakukan perbaikan mutu yang terus-menerus tanpa henti.
Peningkatan kualitas layanan pendidikan merupakan salah satu agenda prioritas pembangunan pendidikan nasional tahun 2015-2016 sebagaimana telah diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019.
Ikhtiar dalam mendorong pendidikan sebagai kegembiraan itu harus terus kita dorong bersama. Salah satu masalah yang timbul selama ini adalah pendidikan terasa seperti sebuah penderitaan. Beragam upaya sedang kita lakukan dalam menjalankan berbagai program untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, sebuah perjalanan yang akan menjadi tonggak dalam memberikan layanan yang berkualitas bagi putra-putri bangsa, menciptakan SDM IPTEK Indonesia yang terampil dan meningkatkan kapasitas penciptaan beragam inovasi dan teknologi yang berdaya saing industri, yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing bangsa Indonesia.
Inovatif dan Kompetitif merupakan persiapan yang perlu dilakukan saat ini guna mempersiapkan SDM yang akan bersaing dalam pasar kerja nasional maupun internasional terlebih saat ini kita telah memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN. Ada banyak pekerjaan yang perlu kita lakukan, Penyediaan pendidikan yang fleksibel dan berorientasi pada siswa dan pangsa pasar, perubahan kurikulum, dan penyedian guru. Semua itu harus dilakukan untuk menghasilkan generasi penerus terbaik negeri ini. Untuk itu mari kita fokuskan dalam reformasi pendidikan dengan cara-cara inovatif untuk menghasilkan beragam inovasi yang unggul dalam berdaya saing tinggi.
Indonesia dalam Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
Perkembangan ekonomi global akhir-akhir ini memberikan sinyal akan pentingnya peningkatan kemandirian dan daya saing sebuah negara di dunia internasional, sebagai salah satu negara berkembang, Indonesia saat ini mulai dihadapkan dengan implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN(MEA).
Pemberlakuan MEA dapat dimaknai sebagai harapan akan prospek dan peluang bagi kerjasama ekonomi antar kawasan dalam skala yang lebih luas, melalui integrasi ekonomi regional kawasan Asia Tenggara, yang ditandai dengan terjadinya arus bebas (free flow): barang, jasa, investasi, tenaga kerja, dan modal. Ini juga akan menjadikan kawasan ASEAN yang lebih dinamis dan kompetitif.
Dengan hadirnya MEA, Indonesia sejatinya memiliki peluang untuk memanfaatkan keunggulan dengan meningkatkan skala ekonomi agregat, sebagai dasar untuk memperoleh keuntungan, dengan menjadikannya sebagai sebuah momentum untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Bagi Indonesia, MEA akan menjadi peluang karena hambatan perdagangan akan cenderung berkurang bahkan perdagangan antar negara ASEAN menjadi bebas tanpa hambatan. Hal ini akan berdampak pada peningkatan ekspor yang pada akhirnya akan meningkatkan GDP Indonesia.
Selain itu, pemberlakuan MEA dapat menjadikan kita sebagai konsumen, yang ditandai dengan hanya menjadi pasar impor apabila tanpa persiapan yang matang dalam meningkatkan produktivitas, efesiensi, dan daya saing. Terlebih lagi saat ini Indonesia adalah pengimpor pangan yang sangat besar. Jika tidak mampu meningkatkan produksi pangannya secara mandiri, Indonesia akan terus mengalami defisit neraca perdagangan yang berdampak pada melemahnya nilai Rupiah.
Produktivitas yang tinggi mencerminkan daya saing tinggi dan dengan berdaya saing tinggi maka akan berpotensi menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Untuk bisa menjadi negara dengan daya saing tinggi harus ada beberapa yang harus terpenuhi diantaranya meliputi infrastruktur, kualitas birokrasi, stabilitas ekonomi makro, serta pendidikan, yang kesemuanya bermuara pada upaya meningkatkan daya saing ekonomi.
Era MEA menjadi kesempatan setiap warga negara ASEAN untuk bersaing mendapatkan kesempatan kerja di negara-negara kawasan ASEAN. SDM yang memiliki kompetensi, keahlian dan keterampilanlah yang akan memenangkannya. Bagaimanakah dengan SDM di Indonesia? Mampukah bersaing dengan negara kawasan ASEAN?
Negara ini sudah saatnya prihatin akan kualitas SDM yang saat ini masih terbilang rendah. Hal tersebut didasari dengan melihat kondisi bahwa Tenaga kerja Indonesia masih banyak yang belum memenuhi standar dalam dunia kerja dan masih minimnya pelaksanaan sertifikasi kompetensi.
Dengan demikian, diperlukan pembenahan kualitas SDM yang berfokus pada perbaikan Pendidikan agar dihasilkan lulusan yang sesuai dengan standar dunia kerja. SDM tidak hanya dibentuk untuk menjadi pencari kerja, namun menjadi pencipta lapangan kerja. Indonesia dengan kekayaan melimpah ruah, membutuhkan para wirausahawan yang mampu mengolah dan menciptakan suatu produk demi kemaslahatan bangsa dan umat manusia pada umumnya. Seiring dengan perkembangan zaman, SDM tidak hanya diuji kompetensi, keterampilan dan keahlian melainkan luwes, pembelajar dan berjiwa kewirausahaan merupakan SDM idaman yang didambakan di Era MEA.
Kebutuhan Kompetensi SMK dalam Dunia Industri Saat Ini
Dalam kegiatan pembelajaran Sekolah Menengah Kejuruan saat ini menggunakan Kurikulum 2013. Berdasarkan kurukulum tersebut, kompetensi dititikberatkan pada 3 ranah, meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kompetensi lulusan. Bagi SMK, kompetensi lulusan siswa yang siap terjun ke dunia kerja menjadi suatu pencapaian tertinggi yang harus diraih. Dalam menghadapi persaingan global, negara-negara di ASEAN maupun di dunia kini sedang berlomba menyiapkan SMK berkualitas yang dapat menaklukkan era globalisasi.
Kurikulum 2013 untuk SMK dikembangkan mengacu pada kebutuhan pendidikan keterampilan abad 21 dengan ciri khas hasil pembelajaran 4 C yaitu:
Proses pengembangan ini untuk meningkatkan kompetensi lulusan sehingga diperoleh lulusan seperti:
Selain itu wahana memenuhi kompetensi SMK sesuai dengan kebutuhan industri maka saat ini dikembangkan teaching factory (TEFA) di setiap SMK. Teaching factory merupakan proses pembelajaran yang menggabungkan antara teori dan praktik dengan produk riil yang menghasilkan benefit bagi sekolah, siswa, guru dan pertumbuhan ekonomi wilayah serta berorientasi produksi dan bisnis.
Pembelajaran melalui TEFA adalah proses penguasaan keahlian atau keterampilan yang dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang sesungguhnya untuk menghasilkan produk atau jasa yang dipesan oleh konsumen.
Visi dan Misi Pembinaan SMK
Visi
Terbentuknya Insan dan Ekosistem Pendidikan SMK yang berkarakter dengan berlandaskan gotong royong.
Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 telah mengatakan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sekolah Menengah Kejuruan adalah salah satu jenjang pendidikan menengah dengan kekhususan mempersiapkan lulusannya untuk siap bekerja.
Oleh karena itu setidaknya ada 4 (empat) strategi penting mewujudkan hal tersebut yaitu ;
(i) Adanya Keterlibatan dunia usaha/industri;
(ii) Adanya Pengakuan kompetensi lulusan SMK;
(iii) Pengalaman industri bagi guru yang memadai ; serta
(iv) Terakreditasinya untuk Kompetensi Keahlian sesuai prioritas kebijakan Pemerintah di bidang Maritim, Pertanian, Pariwisata dan Industri Kreatif.
Tercapai tidaknya tujuan SMK sangat tergantung pada kolaborasi 4 kunci strategis tersebut dalam sejumlah variabel proses pendidikan. Oleh karena itu SMK harus mampu melakukan perbaikan mutu yang terus-menerus tanpa henti.
Peningkatan kualitas layanan pendidikan merupakan salah satu agenda prioritas pembangunan pendidikan nasional tahun 2015-2016 sebagaimana telah diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019.
Ikhtiar dalam mendorong pendidikan sebagai kegembiraan itu harus terus kita dorong bersama. Salah satu masalah yang timbul selama ini adalah pendidikan terasa seperti sebuah penderitaan. Beragam upaya sedang kita lakukan dalam menjalankan berbagai program untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, sebuah perjalanan yang akan menjadi tonggak dalam memberikan layanan yang berkualitas bagi putra-putri bangsa, menciptakan SDM IPTEK Indonesia yang terampil dan meningkatkan kapasitas penciptaan beragam inovasi dan teknologi yang berdaya saing industri, yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing bangsa Indonesia.
Inovatif dan Kompetitif merupakan persiapan yang perlu dilakukan saat ini guna mempersiapkan SDM yang akan bersaing dalam pasar kerja nasional maupun internasional terlebih saat ini kita telah memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN. Ada banyak pekerjaan yang perlu kita lakukan, Penyediaan pendidikan yang fleksibel dan berorientasi pada siswa dan pangsa pasar, perubahan kurikulum, dan penyedian guru. Semua itu harus dilakukan untuk menghasilkan generasi penerus terbaik negeri ini. Untuk itu mari kita fokuskan dalam reformasi pendidikan dengan cara-cara inovatif untuk menghasilkan beragam inovasi yang unggul dalam berdaya saing tinggi.
Indonesia dalam Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
Perkembangan ekonomi global akhir-akhir ini memberikan sinyal akan pentingnya peningkatan kemandirian dan daya saing sebuah negara di dunia internasional, sebagai salah satu negara berkembang, Indonesia saat ini mulai dihadapkan dengan implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN(MEA).
Pemberlakuan MEA dapat dimaknai sebagai harapan akan prospek dan peluang bagi kerjasama ekonomi antar kawasan dalam skala yang lebih luas, melalui integrasi ekonomi regional kawasan Asia Tenggara, yang ditandai dengan terjadinya arus bebas (free flow): barang, jasa, investasi, tenaga kerja, dan modal. Ini juga akan menjadikan kawasan ASEAN yang lebih dinamis dan kompetitif.
Dengan hadirnya MEA, Indonesia sejatinya memiliki peluang untuk memanfaatkan keunggulan dengan meningkatkan skala ekonomi agregat, sebagai dasar untuk memperoleh keuntungan, dengan menjadikannya sebagai sebuah momentum untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Bagi Indonesia, MEA akan menjadi peluang karena hambatan perdagangan akan cenderung berkurang bahkan perdagangan antar negara ASEAN menjadi bebas tanpa hambatan. Hal ini akan berdampak pada peningkatan ekspor yang pada akhirnya akan meningkatkan GDP Indonesia.
Selain itu, pemberlakuan MEA dapat menjadikan kita sebagai konsumen, yang ditandai dengan hanya menjadi pasar impor apabila tanpa persiapan yang matang dalam meningkatkan produktivitas, efesiensi, dan daya saing. Terlebih lagi saat ini Indonesia adalah pengimpor pangan yang sangat besar. Jika tidak mampu meningkatkan produksi pangannya secara mandiri, Indonesia akan terus mengalami defisit neraca perdagangan yang berdampak pada melemahnya nilai Rupiah.
Produktivitas yang tinggi mencerminkan daya saing tinggi dan dengan berdaya saing tinggi maka akan berpotensi menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Untuk bisa menjadi negara dengan daya saing tinggi harus ada beberapa yang harus terpenuhi diantaranya meliputi infrastruktur, kualitas birokrasi, stabilitas ekonomi makro, serta pendidikan, yang kesemuanya bermuara pada upaya meningkatkan daya saing ekonomi.
Era MEA menjadi kesempatan setiap warga negara ASEAN untuk bersaing mendapatkan kesempatan kerja di negara-negara kawasan ASEAN. SDM yang memiliki kompetensi, keahlian dan keterampilanlah yang akan memenangkannya. Bagaimanakah dengan SDM di Indonesia? Mampukah bersaing dengan negara kawasan ASEAN?
Negara ini sudah saatnya prihatin akan kualitas SDM yang saat ini masih terbilang rendah. Hal tersebut didasari dengan melihat kondisi bahwa Tenaga kerja Indonesia masih banyak yang belum memenuhi standar dalam dunia kerja dan masih minimnya pelaksanaan sertifikasi kompetensi.
Dengan demikian, diperlukan pembenahan kualitas SDM yang berfokus pada perbaikan Pendidikan agar dihasilkan lulusan yang sesuai dengan standar dunia kerja. SDM tidak hanya dibentuk untuk menjadi pencari kerja, namun menjadi pencipta lapangan kerja. Indonesia dengan kekayaan melimpah ruah, membutuhkan para wirausahawan yang mampu mengolah dan menciptakan suatu produk demi kemaslahatan bangsa dan umat manusia pada umumnya. Seiring dengan perkembangan zaman, SDM tidak hanya diuji kompetensi, keterampilan dan keahlian melainkan luwes, pembelajar dan berjiwa kewirausahaan merupakan SDM idaman yang didambakan di Era MEA.
Kebutuhan Kompetensi SMK dalam Dunia Industri Saat Ini
Dalam kegiatan pembelajaran Sekolah Menengah Kejuruan saat ini menggunakan Kurikulum 2013. Berdasarkan kurukulum tersebut, kompetensi dititikberatkan pada 3 ranah, meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kompetensi lulusan. Bagi SMK, kompetensi lulusan siswa yang siap terjun ke dunia kerja menjadi suatu pencapaian tertinggi yang harus diraih. Dalam menghadapi persaingan global, negara-negara di ASEAN maupun di dunia kini sedang berlomba menyiapkan SMK berkualitas yang dapat menaklukkan era globalisasi.
Kurikulum 2013 untuk SMK dikembangkan mengacu pada kebutuhan pendidikan keterampilan abad 21 dengan ciri khas hasil pembelajaran 4 C yaitu:
- Creative Innovative
- Critical Thinking
- Communication Skills
- Collaboration
Proses pengembangan ini untuk meningkatkan kompetensi lulusan sehingga diperoleh lulusan seperti:
- Memiliki keterampilan dasar yang memungkinkan pengembangan dan penyesuaian diri mengikuti perkembangan IPTEK.
- Kemampuan mengumpulkan, menganalisa, merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan.
- Mampu bekerjasama, kerja berkelompok.
- Mampu memecahkan masalah dan berpikir logis serta kreatif.
- Mampu mengkomunikasikan kemampuan kepada pihak lain serta berkomunikasi secara global.
Pembelajaran melalui TEFA adalah proses penguasaan keahlian atau keterampilan yang dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang sesungguhnya untuk menghasilkan produk atau jasa yang dipesan oleh konsumen.
Visi dan Misi Pembinaan SMK
Visi
Terbentuknya Insan dan Ekosistem Pendidikan SMK yang berkarakter dengan berlandaskan gotong royong.
Misi
Arah Kebijakan dan Strategi Pembinaan SMK
Mengapa Memilih SMK
- Mewujudkan Pelaku Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan yang kuat
- Mewujudkan Akses Sekolah Menengah Kejuruan yang meluas, merata, dan berkeadilan
- Mewujudkan Pembelajaran yang bermutu di Sekolah Menengah Kejuruan
- Mewujudkan Penguatan Tata Kelola serta Peningkatan Efektivitas Birokrasi dan Pelibatan Publik.
- Penguatan Peran Siswa, Guru, Tenaga Kependidikan, Orang tua, dan Aparatur Institusi Pendidikan dalam Ekosistem Pendidikan Kejuruan
- Peningkatan akses pendidikan kejuruan
- Peningkatan mutu dan relevansi pembelajaran yang berorientasi pada pembentukan karakter dan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja
- Peningkatan sistem tata kelola yang transparan dan akuntabel dengan melibatkan publik
Mengapa Memilih SMK
- Dengan kesetaraan mutu pendidikan, SMK dapat menjadi pilihan utama bagi siswa SMP yang akan menempuh pendidikan menengah.
- SMK menyiapkan lulusan yang kompeten dan terspesialisasi, yang siap dan dapat langsung memasuki dunia kerja.
- SMK memiliki program kemitraan yang berkesinambungan dengan dunia usaha, dan membantu terwujudnya hubungan dan kesesuaian antara dunia usaha dengan dunia pendidikan.
- Lulusan SMK tetap dapat memilih untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan tinggi.
- SMK merupakan solusi bagi pengurangan angka pengangguran dan mendukung pembangunan ekonomi.
Download Buku SMK - Menuju Indonesia Produktif Melalui Pendidikan Menengah Kejuruan
Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas Buku SMK - Menuju Indonesia Produktif Melalui Pendidikan Menengah Kejuruan ini silahkan lihat dan unduh pada link di bawah ini:Buku SMK - Menuju Indonesia Produktif Melalui Pendidikan Menengah Kejuruan
Download File:
Buku SMK - Menuju Indonesia Produktif Melalui Pendidikan Menengah Kejuruan.pdf
Sumber: http://psmk.kemdikbud.go.id
Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file Buku SMK - Menuju Indonesia Produktif Melalui Pendidikan Menengah Kejuruan. Semoga bisa bermanfaat.
Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file Buku SMK - Menuju Indonesia Produktif Melalui Pendidikan Menengah Kejuruan. Semoga bisa bermanfaat.