Memahami Kemampuan Kognitif Si Kecil
Rabu, 22 November 2017
Edit
Kecerdasan atau intelegensia anak itu mencakup kecerdasan kognitif, emosi dan sosial. Pada usia batita, perkembangan kecerdasan anak ini tampak mengalami lonjakan besar. Dari mahluk kecil yang lemah dan “keberadaannya” kurang menonjol, menjadi kepingan dari keluarga yang justru nyaris menyedot hampir seluruh perhatian anggota keluarga lainnya.
Berbicara dan menguasai tata bahasa
Beberapa bulan sehabis ulang tahunnya yang pertama, tiba-tiba Anda menyadari jikalau “bayi” Anda sekarang sudah bisa berkomunikasi bahkan “berbicara” dengan anggota keluarga lainnya. Semakin hari semakin banyak pula perbendaharaan katanya. Maka menjelang usianya yang ke tiga, ia pun sudah bisa menyusun kalimat dan berubah menjadi menjadi mahluk yang “ceriwis” sekali.
Beberapa bulan sehabis ulang tahunnya yang pertama, tiba-tiba Anda menyadari jikalau “bayi” Anda sekarang sudah bisa berkomunikasi bahkan “berbicara” dengan anggota keluarga lainnya. Semakin hari semakin banyak pula perbendaharaan katanya. Maka menjelang usianya yang ke tiga, ia pun sudah bisa menyusun kalimat dan berubah menjadi menjadi mahluk yang “ceriwis” sekali.
Baca-tulis-hitung
Awalnya ia tampak mulai hafal bentuk-bentuk geometris sebagai awal dari huruf, kemudian mulai mengenal huruf-huruf dan bahagia sekali mencoret-coret. Menjelang usia dua tahun ia sudah mengenali angka dan gambar serta mulai menulis dan menggambar dengan lebih terarah. Pada usia tiga tahun, ia sudah bisa menggambar bulat dan membaca bahkan menulis nama panggilannya. Ia juga sudah bisa menawarkan jarinya untuk menggambar berapa banyak usianya.
Awalnya ia tampak mulai hafal bentuk-bentuk geometris sebagai awal dari huruf, kemudian mulai mengenal huruf-huruf dan bahagia sekali mencoret-coret. Menjelang usia dua tahun ia sudah mengenali angka dan gambar serta mulai menulis dan menggambar dengan lebih terarah. Pada usia tiga tahun, ia sudah bisa menggambar bulat dan membaca bahkan menulis nama panggilannya. Ia juga sudah bisa menawarkan jarinya untuk menggambar berapa banyak usianya.
Logika
Ia pun sekarang bisa memahami perintah, bila bangga ia bersenandung atau bahkan bernyanyi, bisa memasukkan bentuk-bentuk geometrik ke lubangnya tanpa dibantu, menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarganya dan mulai mempunyai kemampuan berinteraksi dengan anak lain.
Lain-lain
· Dalam berkomunikasi sudah akil memakai intonasi. · Dapat lebih menahan emosinya bila diperintahkan. · Mampu berkonsentrasi penuh. · Sangat kreatif. · Sudah mulai berdikari untuk beberapa hal sederhana. Apa yang sanggup dilakukan orang tua?
1. Bahasa:
Anda sanggup membantu anak untuk menambah perbendaharaan kata, memperkenalkan hal-hal baru, membetulkan ucapan yang salah, menanggapi dan memuji usahanya. Anak akan bahagia bila ia bisa menguasai bahasa yang memungkinkan ia menyampaikan isi hatinya.
Pada usia ini kemampuan anak untuk menyerap pengetahuan bahasa amat menakjubkan. Dan jikalau anak mulai bisa menguasai bahasa dan bisa menyampaikan maksudnya, maka ia akan lebih gampang dikendalikan.
Bagaimana caranya? Bercakap-cakaplah dengan masuk akal pada waktu-waktu Anda bersamanya. Misalnya ketika mandi, sebutkan bagian-bagian badan yang masih belum diketahuinya. Saat berpakaian, sebutkan jenis pakaian yang sedang dikenakan. Ingat, Anda juga harus menahan diri untuk menyela bila ia tampak sedang berusaha menyampaikan sesuatu.
2. Membaca:
Kesenangannya pada buku yang bertambah pesat sanggup dijadikan ajang pengenalan abjad maupun angka. Lakukan acara membacakan buku ini secara rutin, pengulangan buku tidak akan mengakibatkan dilema alasannya ia juga dalam masa ingin melaksanakan pengamatan. Gunakan buku-buku dongeng yang sesuai dengan usia anak. Bila mungkin ajaklah anak untuk menggandakan abjad ataupun angka, serta gambar yang dilihatnya dalam buku dongeng tersebut.
3. Pengamatan:
Kebutuhan untuk pengamatan yang konstan dan terus menerus juga muncul di usia ini. Tampaknya si kecil sedang berupaya menarik kesimpulan mengenai dunia di sekitarnya. Anda jangan jengkel bila si kecil bolak-balik minta dibacakan buku dongeng yang sama, bolak-balik membuka dan menutup botol minumnya atau mengeluarkan dan memasukkan kembali baju dari lemarinya.
4. Pengenalan Konsep:
Pengenalan konsep ini perlu untuk menyebarkan kemampuan anak dalam bidang matematika. Bermain akal-akalan yakni cara yang paling efektif. Bila mungkin siapkan sarana yang menunjang untuk permainan akal-akalan ini. Misalnya mainan masak-masakan, dokter-dokteran, dsb.
5. Ilmu Pengetahuan:
Anda sanggup memanfaatkan setiap pertanyaannya atau pun minatnya, untuk memperluas wawasan dalam bidang ilmu pengetahuan. Beri ia balasan dengan kata-kata yang sederhana tetapi jelas. Bila perlu, Anda sanggup merangsang minatnya lebih jauh dengan mengajaknya bereksperimen. Yang penting Anda harus membantu anak semoga lebih peka terhadap lingkungan untuk mencari hal-hal di balik suatu insiden dan untuk memakai kelima panca inderanya dalam meneliti dunianya.
Sumber: Buklet Milna “Agar Si Kecil Tumbuh Sehat & Cerdas (Psikis)”